Bogor,–Dirgantara7.com // Hari Raya Idul Adha merupakan hari besar umat Islam di seluruh dunia.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Agama Republik Indonesia, Idul Adha jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijah tahun Hijriah.
Idul Adha menjadi sebuah peringatan mengenai kurban, yang menggambarkan keikhlasan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah.
Kurban merupakan kata serapan dari bahasa Arab yang artinya pendekatan. Secara istilah, kurban adalah penyembelihan hewan ternak dalam rangka pendekatan diri kepada Allah.
Idul Adha kali ini jatuh pada tanggal 29 Juni 2023 sesuai dengan hasil sidang isbat yang dilakukan Kementeria Agama.
Hari Raya Idul Adha harus dimaknai sebagai pesan simbolik yang mengandung pembelajaran. Berikut makna Idul Adha dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
Meningkatkan takwa
Pengertian takwa berhubungan dengan ketaatan manusia dengan sang pencipta-Nya dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Tingkat ketakwaan seseorang bisa dilihat melalui kepeduliannya terhadap sesama.
Menghormati orang tua
Idul Adha menjadi sebuah peristiwa untuk memaknai bagaimana Nabi Ismail patuh dan mendengarkan setiap perkataan Nabi Ibrahim selaku orangtuanya.
Idul Adha dimaknai sebagai konteks untuk taat kepada orang tua dalam berbagai hal selama tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada. Misalnya, membantu dengan ikhlas, menyayangi orangtua, menghormati orangtua, dan lainnya.
Idul adha menjadi sebuah peringatan kurban, alangkah baiknya peristiwa ini dimaknai dengan berbagi kepada sesama. Misalnya membagikan daging hasil kurban kepada orang-orang sekitar, terlebih bagi mereka yang tidak mampu. Sehingga setiap individu bisa merasakan kebahagiaan yang sama, karena saling berbagi. Harapannya, hal ini bisa dilakukan setiap saat, tanpa harus menunggu mperistiwa Hari Raya Idul Adha.
Menjalin silaturahmi dengan orang sekitar Hari Raya Idul Adha dimaknai sebagai momen untuk menjalin silaturahmi dengan orang sekitar. Baik berkumpul dengan keluarga maupun orang-orang yang ada di lingkungan sekitar. Hal ini tentu menjadi sebuah tradisi untuk mempererat hubungan silaturahmi. Memupuk rasa empati Hari Raya Idul Adha juga bisa dimaknai untuk meningkatkan rasa empati dan peduli terhadap sesama. Bagi orang yang mampu, tidak ada salahnya berkurban. Sehingga bisa menyisihkan sebagian harta untuk kebaikan dan berbagi kepada sesama yang membutuhkan.
(Muhtaryana)