Pekalongan, Buserdirgantara7com — Sedekah Bumi merupakan kegiatan kearifan lokal yang masih dijunjung tinggi oleh sebagian masyarakat pedesaan diwilayah Nusantara.
Masyarakat pedesaan yang terutama bermata pencaharian sebagai petani melakukan sedekah bumi sebagai ucapan terimakasih serta rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kearifan lokal ditunjukkan oleh Masyarakat Desa Ujungnegoro Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan melakukan Ritual Sedekah Bumi dengan menggelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Sedekah bumi dengan pagelaran wayang kulit dengan Ki Dalang Mangun asal Desa Kebagusan – Pemalang selain rasa syukur kepada sang Pencipta atas Limpahan karuniaNya juga sebagi kegiatan nguri – nguri Kabudayan Nusantara peninggalan para leluhur.
Kegiatan Pagelaran wayang Kulit digelar dihalaman samping Kantor Desa Ujungnegoro Kecamatan Kesesi -Pekalongan Kamis (8/6/2023).
Saat ditemui awak media H. Sutaryo Kepala Desa Ujungnegoro mengatakan” kami hanya meneruskan apa yang diwariskan leluhur kami, acara sedekah bumi memang sudah turun temurun kami laksanakan untuk mengucapkan rasa syukur kepada sang Pencipta serta kegiatan sedekah bumi memang sebagai ajang silaturahim warga masyarakat desa dan mempererat kekeluargaan”.ucapnya
Kegiatan pagelaran wayang kulit ini anggarannya dari Swadaya seluruh masyarakat Ujungnegoro baik dana maupun swadaya makanan yang kami sajikan ini semua hasil dari pertanian warga masyarakat semua, acara nanggab wayang memang setiap tahunnya.
“Acara nanggab wayang niku sampun gemiyen, menika hasil musyawaroh tiyang – tiyang kampung.(acara Pagelaran wayang itu sudah dari dulu, setiap tahun hasil dari musyawarah seluruh orang-orang desa)”.seloroh Mbah Harjo sesepuh desa.
Semoga dengan kearifan lokal yang kami senantiasa jaga dan lestarikan bisa menjadikan keberkahan bagi masyarakat kami bisa menjadikan ketentraman, guyub rukan serta bisa melestarikan budaya yang leluhur kami wariskan.
“Berawal memanjatkan Do’a bersama serta membacakan tahlil bagi masyarakat yang sudah berpulang, sedekah bumi kami makan bersama sembari menyaksikan wayang kulit semalam suntuk sebagai hiburan Rakyat, harapan kedepan menjadi desa yang menjaga warisan leluhurnya serta menjadi desa yang Toto Tentrem Kerto Raharjo”. Pungkasnya kepala desa
(Bir’n)
