Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Beritaormas

Kunker ke Kota Bogor, DPRD Kabupaten Deli Serdang Gali Tentang Lingkungan Hidup dan Pertanian

buserdirgantara7
166
×

Kunker ke Kota Bogor, DPRD Kabupaten Deli Serdang Gali Tentang Lingkungan Hidup dan Pertanian

Sebarkan artikel ini
Img 20230316 Wa0158

Bogor,–Dirgantara7.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menerima kunjungan kerja (kunker) dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Deli Serdang untuk membahas mengenai lingkungan hidup dan pertanian.

Kunjungan kerja yang dipimpin Sekretaris Komisi II DPRD Deli Serdang, OK Arwindo beserta 4 anggota Komisi II diterima langsung Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim di Paseban Suradipati, Balai Kota Bogor, Kamis (16/3/2023).

Di awal pembahasan, Dedie Rachim lebih dahulu menjelaskan kondisi dan situasi di Kota Bogor serta penataan dan potensi yang ada di Kota Bogor.
Sekretaris Komisi II DPRD Deli Serdang, OK Arwindo menyampaikan bahwa kedatangannya ke Kota Bogor untuk menggali informasi dan meminta pandangan dari Pemkot Bogor terkait pengelolaan limbah dan mencegah pencemaran lingkungan serta menangani pencemaran lingkungan.
“Kemudian yang kedua kami juga ingin mengetahui bagaimana Kota Bogor ditengah keterbatasan lahan yang ada namun mampu mengelola pertanian dengan baik,” ujarnya.

Mengenai permasalahan lingkungan, dari informasi yang didapatnya sebelum datang ke Kota Bogor kata dia, Bogor memiliki konsep pencegahan dan penanganan limbah dengan baik di sektor industri, perdagangan dan jasa.
“Permasalahan lingkungan ini sangat krusial dan kita ingin tahu bagaimana Pemkot ini melakukan pencegahan dan mengatasi persoalan lingkungan sehingga kotanya bersih,” katanya.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim Dedie A. Rachim menjelaskan, secara umum Kota Bogor didominasi oleh sektor perdagangan barang dan jasa serta ada beberapa sektor industri.
Yang paling menonjol lanjut Dedie adalah sektor penginapan dengan jumlah 126 hotel serta lebih dari 20 rumah sakit dan pertumbuhan kafe serta restoran.

Mengenai pencegahan pencemaran kata Dedie, Pemkot Bogor melakukan perkuatan dari sisi regulasi dan program kebijakan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir
“Jadi ini sudah digagas sejak pak wali menjabat di periode pertama di tahun 2014. Memang pengelolaan sampah ini tantangannya berat. Kemudian di tahun 2015 mulai digagas TPS 3R dan Bank sampah yang kini sudah berjumlah ratusan,” katanya.

Pengelolaan sampah ditambah dengan pergerakan ‘pasukan kuning’ dari Dinas Lingkungan Hidup serta dari dinas lainnya juga berkontribusi kepada raihan Piala Adipura untuk Kota Bogor.

Untuk mengurangi sampah plastik kata Dedie, Kota Bogor memiliki regulasi larangan penggunaan kantong plastik di pasar modern, kemudian penanganan kebersihan sungai ditangani oleh Satgas Ciliwung, limbah B3 ditangani oleh setiap perusahaan atau sektor usaha melalui pengawasan dari dinas dengan persyaratan harus membangun IPAL sebelum berjalannya sektor usaha yang dibangun.

Mengenai pertanian lanjut Dedie, Pemkot di tengah keterbatasan lahan Pemkot membuat konsep kampung tematik dengan pemberdayaan masyarakat untuk menghasilkan nilai tambah sektor pertanian, diantaranya adalah Kampung Wisata tematik Mulyaharja untuk pertanian padi organik.
Kemudian pemberian bantuan untuk para petani, baik bantuan alat, modal peternakan, pertanian, bibit subsidi pupuk dan sebagainya.
“Di tengah-tengah masyarakat kami juga menerapkan urban farming dengan konsep pertanian modern perkotaan,” ujarnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Rudy Mashudi menyampaikan, pengembangan kampung tematik menjadi salah satu cara untuk memunculkan potensi wilayah yang diantaranya berasal dari sektor pertanian, sehingga bisa memberikan nilai tambah di sektor pertanian.

(Dede hanapi)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458