Bogor,–Dirgantara7.com | Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah didampingi Dirut RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir dan jajaran melakukan monitoring fasilitas kesehatan (faskes) RSUD Kota Bogor dua blok yang baru selesai dibangun dan akan segera beroperasi.
Turut hadir mendampingi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asperbang) Setda Kota Bogor, Dody Ahdiat, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno.
“Alhamdulillah di tahun baru memasuki 2023 bangunan rumah sakit secara bertahap diselesaikan,” kata Sekda usai monitoring di RSUD Kota Bogor, Jalan dr. Sumeru, Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Selasa (3/1/2023).
Tahun 2022 lalu kata Syarifah, pihaknya membangun 2 blok yang bersumber dari 2 sumber pembiayaan, yakni APBN dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan berasal dari dana bantuan provinsi.
“Dengan pengawasan yang ketat dari pihak rumah sakit proses pembangunan kedua blok selesai tepat waktu, tidak ada deviasi negatif dan bisa selesai tepat waktu,” kata Syarifah.
Fasilitas dari bangunan yang ada di antaranya terdiri dari fasilitas IGD, poli, ruangan radiologi dan ruangan operasi serta sebagainya.
Adapun kamar IGD RSUD Kota Bogor bertambah 2 kali lipat menjadi 42 kamar dari sebelumnya hanya sekitar 20-an.
Tahap selanjutnya, akan ada rencana pembangunan ruangan perawatan, poliklinik dan gedung parkir. Ke depan bangunan yang direncanakan 4 lantai itu diharapkan segera bisa melayani masyarakat dan tinggal dilengkapi dengan sebagainya.
Dengan selesainya pembangunan dia blok di RSUD Kota Bogor lebih lanjut Syarifah menyampaikan mimpi Kota Bogor untuk mempunyai rumah sakit yang sangat representatif di tengah kota akhirnya terwujud. Ke depan RSUD Kota Bogor bisa menjadi rumah sakit untuk pusat onkologi menjadi rumah sakit rujukan regional.
“Kalau sudah menjadi rumah rujukan regional pasien-pasien tidak hanya berasal dari Kota Bogor saja, pasti juga akan bertambah pasien-pasien yang berasal dari kota lain,” tuturnya.
Dirut RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir menambahkan, fasilitas yang ada terdiri dari radiologi, mamografi, fluoroskopi dan sebagainya. Proses pembangunan selanjutnya akan dilanjutkan pada tahun depan untuk laboratorium.
“Kelebihan di fasilitas IGD di sini adalah zonasi-zonasi. Untuk yang merah dan kuning berdasarkan triase. Selanjutnya ada ruangan okasito untuk operasi, untuk ibu-ibu ada ruangan khusus pre eklamsi, pelayanan ponek. Di lantai dua selain radiologi nyambung untuk poliklinik. Jadi kondisi yang ada baru 25 persen dari total keseluruhan rencana blok satu,” kata Dirut RSUD Kota Bogor.
Untuk rencana penambahan ruang rawat inap, kata Ilham target 2024 ada kurang lebih 100 tempat tidur untuk kelas III guna mengimbangi fasilitas IGD yang lumayan besar. Saat ini jumlah tempat tidur sekitar 480 tempat tidur dan diharapkan bisa mencapai 600 – 700 tempat tidur.
“Mohon doanya dari semua. Mudah-mudahan di akhir Januari atau awal Februari 2023 mulai beroperasi dan bisa dinikmati setelah nanti diresmikan Pak Gubernur dan Menteri Kesehatan,” katanya.
(Apud Saepudin)