JAKARTA, – Dirgantara7.com | Polri sampaikan sejumlah keterangan yang disampaikan Malika, bocah 6 tahun Gunung Sahari yang sempat hilang diculik hampir sebulan.
Karo Penmas Div Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut bahwa sejak diculik, pelaku I-S meminta Malika menganggapnya sebagai bapak.
Ketika Malika lapar, ia justru disuruh I-S untuk mengemis.
“Dirinya sejak diculik oleh pelaku IS, pertama pelaku IS sering menyampaikan pada Malika bahwa pelaku adalah bapaknya,” ucap Ramadhan, Selasa (3/1).
“Korban meminta makan pada pelaku, selalu pelaku mengatakan ‘kamu minta-minta, mengemis,” lanjutnya.
Malika tidur di gerobak selama masa hilang dan penculikan. I-S sendiri memang sebelumnya merupakan pemulung atau manusia gerobak.
Kondisi seperti itu Juga yang didapati ketika polisi menemukan dan menangkap pelaku. Malika tengah dibawa dengan gerobak di daerah Cipadu, Ciledug.
Dalam keterangannya, Malika pun mengaku mendapatkan kekerasan fisik. Hal tersebut sesuai dengan adanya bekas pukulan di bagian pinggang.
“Ada bekas pukulan di bagian pinggul dari korban, yang diduga dilakukan kekerasan. Keterangan dari Malika, dilakukan pemukulan dan ditendang saudara IS,” ucap Ramadhan.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan seksual,” lanjutnya.
Malika ditemukan bersama pelaku pada Senin (2/1) malam di kawasan Cipadu, Ciledug. Sebelumnya pelaku membawa malika dengan menumpangi bajaj.
Aksi penculikan Malika di kawasan Gunung Sahari terekam kamera CCTV.
(Red)