TUBAN,– Dirgantara7.com | Masjid Baitul Mu’min di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, meraih peringkat 1 kategori masjid yang sehat dan bersih dalam ajang Masjid Award 2022 yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Jawa timur.
Masjid ini menyisihkan sejumlah masjid di Jawa Timur yang masuk penilaian dalam ajang Masjid Award tersebut dengan nilai tertinggi 90.0 poin.
Takmir Masjid Baitul Mu’min, Chakim Amrullah mengatakan, keikutsertaan dalam ajang Masjid Award 2022 Propinsi Jawa Timur merupakan utusan dari Pengurus Daerah DMI Kabupaten Tuban.
Selain itu, DMI Kabupaten Tuban juga mengirimkan Masjid Agung Tuban, sebagai masjid bersejarah dan arsitektur terbaik, Masjid Manarul Walidain Bina Anak Sholeh (BAS) yang memiliki pemberdayaan ekonomi terbaik, dan Masjid Besar Husnul Khotimah Merakurak, sebagai masjid yang memiliki manajemen terbaik.
Dalam ajang penilaiannya, pengusus masjid harus mengikuti berbagai tahapan untuk mendapatkan nilai terbaik dari tim penilai.
“Prosesnya mulai dari verifikasi administrasi, verifikasi faktual, dan penilaian lainnya serta presentasi kepada tim penilai,” kata Chakim Amrullah, Jumat (16/12/2022).
Namun, siapa sangka Masjid Baitul Mu’min Polres Tuban yang meraih peringkat 1 masjid yang sehat dan bersih di ajang Masjid Award 2022 Jawa Timur ternyata adalah bekas tempat penyimpanan barang bukti.
Chakim menceritakan, pembangunan Masjid Baitul Mu’min dimulai pada Agustus 2020 dan diresmikan pada 08 Mei 2021.
Sebelumnya, lokasi yang kini dibangun Masjid Baitul Mu’min tersebut merupakan bekas tempat penyimpanan barang bukti penegakan hukum.
“Awalnya itu gudang penyimpanan barang bukti yang kotor dan kurang terawat, kemudian tahun 2020 lalu dijadikan bangunan masjid.” terang Chakim.
Masjid Baitul Mu’min dibangun atas inisiasi dari AKBP Ruruh Wicaksana, yang menjabat Kapolres Tuban saat itu yang melihat bangunan masjid yang lama tidak mempu menampung jemaah.
Pembangunan masjid seluas 20 x 25 meter persegi tersebut menelan biaya senilai Rp 7 miliar yang bersumber dari swadaya anggota Polres Tuban dan sumbangan dari pihak lain.
Kini, bangunan megah masjid yang terdiri dari dua lantai dengan arsitektur bernuansa timur tengah tersebut mampu menampung sekitar 700 hingga 800 jemaah.
Meskipun lokasi masjid berada di kawasan komplek Mapolres Tuban, tetapi keberadaan Masjid Baitul Mu’min terbuka untuk masyarakat umum yang akan menjalankan ibadah.
“Untuk masyarakat umum yang ingin menjalankan ibadah kami persilahkan,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, dengan predikat masjid yang sehat dan bersih yang diraih Masjid Baitul Mu’min saat ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan diri menjadi lebih baik.
“Predikat ini memotivasi kami untuk senantiasa menjaga kebersihan tempat ibadah, salah satu tempat membersihkan diri dan meningkatkan keimanan,” ungkapnya
Masjid Baitul Mu’min dibangun atas inisiasi dari AKBP Ruruh Wicaksana, yang menjabat Kapolres Tuban saat itu yang melihat bangunan masjid yang lama tidak mempu menampung jemaah.
Pembangunan masjid seluas 20 x 25 meter persegi tersebut menelan biaya senilai Rp 7 miliar yang bersumber dari swadaya anggota Polres Tuban dan sumbangan dari pihak lain.
Kini, bangunan megah masjid yang terdiri dari dua lantai dengan arsitektur bernuansa timur tengah tersebut mampu menampung sekitar 700 hingga 800 jemaah.
Meskipun lokasi masjid berada di kawasan komplek Mapolres Tuban, tetapi keberadaan Masjid Baitul Mu’min terbuka untuk masyarakat umum yang akan menjalankan ibadah.
“Untuk masyarakat umum yang ingin menjalankan ibadah kami persilahkan,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, dengan predikat masjid yang sehat dan bersih yang diraih Masjid Baitul Mu’min saat ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan diri menjadi lebih baik.
“Predikat ini memotivasi kami untuk senantiasa menjaga kebersihan tempat ibadah, salah satu tempat membersihkan diri dan meningkatkan keimanan,” ungkapnya.
(Red)