Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
BeritaormasPendidikan

Cerita Sebenarnya Soal Siswa SMA Jombang Tumbang Dihukum Push Up 150 Kali

buserdirgantara7
245
×

Cerita Sebenarnya Soal Siswa SMA Jombang Tumbang Dihukum Push Up 150 Kali

Sebarkan artikel ini
Img 20221216 195649

Jombang – Dirgantara7.com | Dua pelajar SMAN 3 Jombang diviralkan tumbang setelah dihukum push up 150 kali karena melanggar peraturan sekolah. Mereka berdua disebut harus dilarikan ke rumah sakit. Benarkah demikian?

Dua pelajar itu adalah siswa berinisial IC dan siswi berinisial NS. IC menegaskan bahwa video tersebut benar adanya. Video itu diambil di UKS SMAN 3 Jombang. Namun caption yang ada di video tersebut yang salah.

Konten video ini disertai narasi yang intinya siswa dan siswi SMAN 3 Jombang tersebut usai menjalani hukuman push up 150 kali yang diberikan gurunya. Sehingga kedua pelajar kelas XI jurusan IPS itu harus dilarikan ke RSUD Jombang.

“Video itu saya kira hoaks,” ujar IC kepada wartawan di SMAN 3 Jombang, Jumat (16/12/2022).

IC menceritakan kejadian bermula saat dirinya tepergok pulang sekolah lebih awal sekitar pukul 13.00 WIB. Padahal jam pulang sekolah negeri ini pukul 15.00 WIB.

“Awalnya saya tertidur. Dibangunin teman-teman katanya sudah pulang. Karena bangun tidur, saya belum sadar 100 persen. Ternyata belum waktunya pulang,” kata IC.

IC menyebut ada sejumlah temannya yang pulang lebih awal sebelum jam pulang. Namun mereka lolos dan dia tidak lolos sehingga kena hukum.

IC menjelaskan narasi di video yang beredar luas, tidak sepenuhnya benar. Sebab hukuman push up yang ia terima dari guru berinisial PYD bukanlah 150 kali. Pertama ia dihukum push up 50 kali, tapi ia hanya mampu sekitar 30-40 kali. Kedua dia diminta push up 50 kali lagi, tapi hanya ia lakukan sekitar 30 kali.

“Video itu saya kira hoax. Soalnya saya di kelas habis push up itu masih minum, istirahat sebentar, badan saya agak sakit, lalu saya ke UKS tiduran. Tiba-tiba tangan saya keram, lalu saya panggil anggota PMR (Palang Merah Remaja),” terangnya.

Ketika di UKS SMAN 3 Jombang, IC mengaku tangannya mengalami kram, serta napasnya tersengal-sengal. Sebab satu hari sebelumnya, ia berobat ke puskesmas karena mengidap sakit bronkitis. Petugas UKS dan PMR pun memberinya oksigen untuk melancarkan pernapasannya.

Namun, kram di kedua tangannya tak kunjung pulih. Sehingga kepala sekolah dan sejumlah guru melarikannya ke RSUD Jombang. Ia diberi oksigen, disuntik obat dan diinfus selama di rumah sakit. Tak lama kemudian IC berhasil pulih sehingga diizinkan pulang.

“Sekitar 2-3 jam alhamdulillah sudah membaik. Sehingga dibolehkan pulang. Di rumah saya pijat. Alhamdulillah sekarang sudah sehat, sudah tidak terasa sakit lagi,” ungkapnya.

Nasib yang sama dirasakan NS, teman sekelas IC. Siswi kelas XI IPS ini mengalami kram pada tangan dan napasnya terengah-engah. NS juga sempat dirawat di RSUD Jombang bersama IC.

“Kalau NS dihukum seperti squat jump sebanyak 50 kali. Iya, kram,” jelas IC.

(*)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458