Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
BeritaormasPeristiwa

BNPB Sebut 1.979 Warga Mengungsi akibat Guguran Awan Panas Semeru hingga Minggu Sore

buserdirgantara7
173
×

BNPB Sebut 1.979 Warga Mengungsi akibat Guguran Awan Panas Semeru hingga Minggu Sore

Sebarkan artikel ini
Img 20221204 185943

JAKARTA, – Dirgantara7.com | Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sedikitnya 1.979 warga mengungsi di 11 titik setelah guguran awan panas dan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022).

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Semeru dari level III (siaga) menjadi level IV (awas).

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, hingga Minggu sore, merinci 11 titik pengungsian itu meliputi:

• 266 jiwa di SDN 4 Supiturang;

• 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo;

• 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip;

• 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip;

• 131 jiwa di Balai Desa Penanggal; dan

• 52 jiwa di Pos Gunung Sawur.

Selain itu, lewat keterangan pers yang sama, BNPB mengonfirmasi terdapat

• 216 jiwa pengungsi di Balai Desa Pasirian;

• 150 jiwa di Lapangan Candipuro;

• 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan

• Sisanya di SMP N 2 Pronojiwo.

BNPB mengatakan, sejauh ini, wilayah terdampak guguran awan panas Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro, dan Desa Pasirian di Kecamatan Pasirian.

“Hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan persnya.

“Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi,” ujarnya lagi.

Ia menambahkan, 10.000 lembar masker kain, 10.000 lembar masker medis, dan 4.000 masker anak telah dibagikan untuk mengurangi dampak risiko kesehatan pernafasan akibat abu vulkanik.

“Sementara itu pendirian dapur umum sedang dalam proses oleh PMI dan Dinas Sosial,” kata Abdul.

(Red)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458