Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
BeritaormasPolisi

Cerita Polwan Pawang Anjing K9 Terjang Gundukan Longsor Cari Korban Gempa Cianjur

buserdirgantara7
175
×

Cerita Polwan Pawang Anjing K9 Terjang Gundukan Longsor Cari Korban Gempa Cianjur

Sebarkan artikel ini
Screenshot 2022 11 26 07 57 33 24

JAKARTA, – Dirgantara7.com | Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) turut mengerahkan anjing pelacak dan Anjing (K9) Polri untuk mencari korban gempa Cianjur, Jawa Barat (Jabar) yang masih hilang.

Diketahui, Polri mengerahkan tim K9 dari Ditpolsatwa Polda Jawa Barat dan Mabes Polri. Terdapat, 17 anjing yang dibawa ke Cianjur untuk memberikan bantuan pencarian korban hilang.

Anjing-anjing tersebut memiliki pawangnya masing-masing, tak terkecuali polwan yang menjadi pawang.

Dua Polwan dari Mabes Polri dan Ditsatwa Polda Jawab Barat kini menjalankan tugasnya bersama anjing-anjing yang sudah dilatihnya. Mereka mencari korban yang masih hilang di tempat-tempat yang cukup sulit diakses.

Salah satunya, Bripda Indah Saraswati Dhuha yang merupakan anggota Ditsatwa Polda Jawa Barat. Ia merupakan pawang dari anjing yang bernama Pedro.

Indah mengungkapkan, Pedro dirangsang dengan bau busuk sintetis untuk memancing instingnya sebelum melakukan operasi pencarian korban.

Dengan begitu, Pedro bisa lebih cepat dalam membantu proses pencarian korban hilang yang sudah meninggal.

Menurut Indah, anjingnya selalu berjalan sendiri ke lokasi sambil dituntun. Pedro juga bisa menerjang gundukan tanah akibat longsor.

Lebih lanjut, Indah menceritakan, anjingnya juga dilatih meski sedang waktu istirahat. Ia menyebut hal itu dikenal Pedro dengan istilah bermain petak umpet.

“Itu untuk manasin dan ngasah instingnya saja agar bisa menemukan titik dan akhirnya dapat reward bola,” ujar Indah dalam keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).

Indah juga menjelaskan, setiap turun ke lokasi pencarian, ia selalu membawa perbekalan air, makanan anjing, dan P3K sebagai antisipasi apabila terjadi sesuatu pada Pedro.

Ia juga mengatakan bahwa saat melakukan pencarian korban, anjingnya diberikan batasan waktu pencarian.

“Biasanya disuruh mencarinya selama 20 menit saja, karena kalau lebih biasanya enggak fokus. Kalau mau lanjut lagi, istirahat dulu satu jam, baru mulai lagi,” kata Indah.

Sementara itu, Bripda Debby Aprilyani yang merupakan polwan dari Mabes Polri menceritakan bahwa dari jajarannya ada sembilan ekor anjing bertugas mencari jenazah dan satu bertugas mencari orang hidup.

Ia secara khusus bertugas sebagai pawang untuk anjing bernama Ari yang bertugas mencari korban meninggal dunia.

“Setiap turun ke satu lokasi, ada empat anjing yang dikerahkan. Saya bertugas sebagai pawang di sini, jadi mengendalikan satu anjing bernama Ari untuk mencari titik diduga terdapat jenazah,” kata Debby.

Menurut Debby, sebagai pawang, ia sudah melatih Ari sejak lama. Dengan demikian, ketika ada bencana seperti ini, Ari langsung diarahkan ke lokasi yang berdasarkan informasi terdapat warga tertimbun longsor.

Debby lantas membeberkan, cuaca dan gempa susulan masih menjadi tantangan baginya dalam pencarian korban di Cianjur.

“Kendala si kalau anjingnya enggak ada, cuma memang ke lokasi kita gendong karena medannya agak susah dan agar tidak terjadi luka pada anjingnya,” ujar Debby.

Lebih lanjut, Debby mengungkapkan bahwa anjing K9 sudah menemukan total 4 jenazah korban.

Ia menekankan upaya pencarian dengan K9 itu akan terus dilakukan hingga semua korban ditemukan.

“Paling kalo engga ketemu, ya karena memang bekonya engga bisa menjangkau titik yang didapat oleh anjing saja,” ujarnya.

Secara terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menerangkan, polwan juga memiliki peran lainnya yang sangat penting di operasi kemanusiaan ini, seperti tugas di dapur umum, trauma healing, dan pembagian bahan pokok kepada pengungsi.

Dedi mengatakan, Polri juga akan berkoordinasi terus dengan stakeholder lainnya demi mencapai misi penemuan korban hilang pascagempa Cianjur.

“Jadi, polwan ini memiliki peran penting dalam penanganan gempa Cianjur ini, mulai dari pencarian korban oleh K9, trauma healing, dapur umum, dan Dokkes,” kata Dedi.

 

(*)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458