Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
AgamaBeritaormasPemerintahan

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Hadiah Pangeran UEA Diresmikan 17 November

buserdirgantara7
185
×

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Hadiah Pangeran UEA Diresmikan 17 November

Sebarkan artikel ini
Kmc 20221027 140442

Jawa Tengah ,- Dirgantara7.com | Masjid hadiah Pangeran Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah (Jateng), akan diresmikan 17 November 2022.

Hingga kini, proges pembangunan masjid tersebut sudah 90 persen rampung supaya dapat diresmikan oleh kepala negara Indonesia itu.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memastikan, pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo saat ini sudah memasuki tahap akhir.

Dengan begitu, dia juga memastikan tidak akan menyebabkan penggusuran rumah warga di sekitarnya.

“Ora (tidak) digusur,” tegas Gibran singkat, Rabu (26/10/2022).

Gibran menuturkan, pelebaran jalan dilakukan setelah pembukaan pagar yang mengelilingi bangunan masjid tidak mengarah ke hunian warga.

“Yang dilebarkan ke arah timur, bukan ke arah rumah warga. Jadi ke arah masjid, gereja juga masih di situ,” sambung Gibran.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surakarta Ahyani mengatakan, peresmian masjid rencananya tidak hanya dihadiri oleh Jokowi,

Namun, juga perwakilan Pemerintah UEA, serta pejabat Kementerian Agama (Kemenag), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Ahyani menjelaskan, pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo sepenuhnya didanai oleh Pemerintah UEA.

“Kalau di luar masjid dari kami, seperti jalan itu kami yang mengerjakan. Untuk anggarannya paling Rp 600 jutaan,” tuturnya.

Melihat lagi ke belakang, pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dibangun setahun lalu atau tepatnya 6 Maret 2021.

Hal ini menyusul telah dilaksanakannya groundbreaking (peletakan batu pertama) masjid tersebut pada saat itu.

Peletakan batu pertama ini dihadiri oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, serta Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohamed Faraj Al Mazrouei.

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merupakan replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA. Dengan demikian, pembangunannya dirancang mirip dengan aslinya.

Mengutip laman Kemenag, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dibangun di atas lahan seluas 3 hektar di bekas Depo Pertamina, Gilingan, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah

Pembangunan masjid tersebut diperkirakan memakan waktu selama 1,5 tahun dan ditargetkan tuntas pada tahun 2022.

Adapun Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dapat menampung hingga 12.000 jemaah.

Sementara, pembangunan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi memakan waktu selama 12 tahun yang dibangun dengan anggaran Rp 8 triliun, serta dapat menampung 40.000 jemaah.

Pembangunan masjid replika ini dilaksanakan oleh salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Demi membuatnya tampak mirip seperti aslinya, President Director Waskita Karya Destiawan Soewardjono rela terbang ke Abu Dhabi pada awal Juni 2021 silam.

Kunjungan ini merupakan undangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Abu Dhabi, UEA.

“Sungguh ada kemegahan terasa begitu kami menginjakkan kaki di masjid tersebut,” tutur Destiawan saat mengunjungi fasilitas ibadah di UEA tersebut.

Karena kemegahannya tersebut, pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo juga akan mereplika dari yang aslinya.

Masjid ini digadang-gadang akan menjadi yang terbesar di Kota Solo. Selain itu, keberadaannya dapat menambah daftar lokasi wisata, khususnya wisata religi di kota berjuluk “The Spirit of Java” itu.

Terdapat sejumlah fasilitas di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.Tak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah, juga nantinya memiliki perpustakaan yang bisa dimanfaatkan untuk menambah sarana edukasi bagi masyarakat.

Sekitar kompleks masjid tersebut akan dibangun Islamic Center. Nantinya, di tempat tersebut dapat menjadi pusat pendidikan dan pengajaran Islam.

Dalam Islamic Center, akan didirikan TPA, tafsir Al Quran, madrasah, dan tempat pengembangan ekonomi syariah dengan produk-produk halal market.

Waskita selaku kontraktor juga akan menyediakan lahan khusus parkir agar kendaraan yang datang bisa terparkir rapi dan tidak berhenti di pinggir jalan yang bisa menimbulkan kemacetan.

Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merupakan simbol kerja sama dan persahabatan dua negara, yakni Indonesia dan UEA bidang keislaman.

Arsitektur yang diusung pun membawa simbol istimewa. Maka, bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan dapat menjadi destinasi wisata menarik di Kota Solo.

(Red)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458