Bogor,–Dirgantara7.com | Wali Kota Bogor, Bima Arya turun langsung meninjau titik rawan bencana longsor dan banjir di wilayah RT 3/6 Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, didampingi Ketua RT 3 Jaenudin, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas dan Kabag Pemerintahan, Marse Hendra Saputra, Selasa (18/10/2022) usai melaksanakan briefing staf.
Di sana Bima Arya berkeliling menyusuri pemukiman padat penduduk yang berada di bantaran sungai.
Di sela-sela melihat titik rawan bencana, Bima Arya menyempatkan bertanya dengan warga mengenai kondisi wilayah.
“Bu sehat, gimana di sini suka banjir enggak bu, hati-hati ya,” kata Bima Arya.
Selanjutnya Bima Arya juga melihat tebing rawan longsor yang semula berada diatas bangunan namun kini sudah direlokasi.
Setelah melihat lokasi rawan bencana Bima Arya kemudian melanjutkan peninjauan ke pabrik es sari petojo divisi industri es milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang semula dikelola oleh Agronesia didampingi oleh Ketua RW 8 Noor.
Awalnya Bima Arya tidak mengetahui jika pabrik es tersebut milik Pemprov Jawa Barat.
Setelah mengetahui dari penjaga bahwa lahan tersebut berada di bawah Provinsi Jawa Barat Bima Arya mengatakan ini yang sering ia sebutkan sebagai potensi yang bisa dikembangkan.
Ketika meminta izin untuk masuk kepada penjaga, Bima Arya kemudian berkeliling melihat lokasi pembuatan es. Namun sayangnya sejak tahun 2018 pabrik tersebut sudah berhenti beroperasi.
Sebagian alat pembuatan es pun sudah diangkut menyisakan ruang kosong dan pondasi tempat pembuatan es.
Kemudian penjaga pabrik es pun menunjukan kepada Bima Arya bahwa ada sebuah peninggalan Belanda yang berada di bawah pabrik es tersebut.
Rupanya tempat itu merupakan tempat pembuatan es di masa zaman Belanda.
“Ini ke bawah masih ada lagi, wah luas sekali ya ini,” ujar Bima Arya sambil menembus semak belukar yang menutupi akses jalan menuju lokasi tempat pembuatan es sejak zaman Belanda itu.
Di sana Bima Arya juga membayangkan lokasi tersebut bisa menjadi sebuat tempat yang menarik yang bisa dikunjungi.
Dari lokasi pabrik es, ia pun kembali menyusuri pemukiman padat penduduk yang berada di sisi sungai untuk melakukan mitigasi.
Setelah itu, dia juga melihat sebuah pemukiman padat penduduk yang rapi dan bersih serta dihiasi oleh lukisan dinding yang indah.
“Indah banget ini, bagus. Siapa yang melukisnya ini, orang Bogor?,” tanyanya.
Sambil menemani Wali Kota Bogor, Ketua RW 8, Noor menyampaikan bahwa lukisan dinding tersebut dilukis oleh seorang pelukis warga sekitar secara swadaya.
“Ini lukisannya inspirasi langsung dari pelukisnya pak wali,” kata Noor.
Setelah melakukan pemantauan dan melihat potensi wilayah, Bima Arya pun sempat berbincang dengan para UMKM kuliner, kemudian Bima Arya juga memborong 10 bungkus gado-gado kuliner warga sekitar.
(Dede hanapi)