Bogor,–Dirgantara7.com | Wali Kota Bogor, Bima Arya kembali melakukan rotasi, mutasi pejabat fungsional, P3K, Kepala Sekolah SD Negeri dan SMP Negeri di Kota Bogor.
Pelantikan kepala sekolah SD dan SMP ini digelar di SDN Otista, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bogor. Sementara pejabat fungsional dan P3K dilaksanakan di Dinas Kesehatan secara daring, Selasa (6/9/2022).
Bima Arya menegaskan, UUD menjamin hak seluruh warga negara untuk mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan tanpa terkecuali.
Ketika tahun lalu ia mendapatkan laporan ruang kelas di SDN Otista roboh di siang hari, ini merupakan satu hal serius yang harus diperbaiki sama-sama.
“Saya minta kepada Kepsek dan Disdik untuk selalu memprioritaskan kelayakan fisik sarana prasarana sekolah. Tahun ini SDN Otista dianggarkan Rp 3,5 Miliar termasuk ada penambahan tiga ruang baru,” sebutnya.
Tahun ini secara total Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menganggarkan Rp 26 Miliar dari APBD untuk Sarpras Pendidikan dan tahun depan anggaran akan lebih banyak yakni Rp 67 Miliar. Hal ini bukan tanpa alasan, pasalnya pendidikan merupakan hal yang utama dan pondasi.
“Saya minta disdik, camat, lurah dan kepsek memastikan jangan ada yang diabaikan kalau sudah terkait dengan fisik, ini untuk keselamatan dan kenyamanan anak-anak kita. Saya gak mau ada laporan sekolah roboh, apalagi sampai ada korban jiwa,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga meminta kepada kepsek tidak saja mengejar kompetensi tapi pembinaan karakter. Anak-anak harus dikawal, dijaga, dididik, diberikan motivasi dan inspirasi agar anak-anak jadi generasi yang pancasilais, tidak miring ke kanan atau ke kiri, tidak bisa dijebak aliran sesat, tidak bisa diintrik aliran politik dan jangan sampai jadi anak julid yang karakternya dibangun di media sosial yang penuh fitnah.
“Bimbing anak-anak kita jadi generasi yang religius, nasionalis, cinta NKRI dan cinta pada kotanya. SD SMP itu pondasi untuk pembangunan karakter, saya yakin bapak ibu bisa jadi teladan bagi anak-anak didiknya,” terangnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi mengatakan, ada 21 Kepala Sekolah SDN yang dilantik dan 8 Kepala Sekolah SMPN yang dilantik. Mutasi ini untuk pengisian jabatan kosong karena 14 kepala sekolah SDN sudah pensiun dan dua kepala sekolah SMP pensiun.
“Kenapa jadi ada 21 orang, karena ada sekolah kecil dan besar, 14 kepsek baru ini ditempatkan di sekolah kecil untuk uji coba dan yang berpengalaman di sekolah besar. Di SMP kami rotasi karena ada SMP yang memang membutuhkan kepsek berpengalaman,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Mutasi, Pengangkatan dan Evaluasi Kinerja BKPSDM Kota Bogor, Elyis Sontikasyah mengatakan, total yang dilantik hari ini berjumlah 507 orang yang terdiri dari pengangkatan pertama jabatan fungsional 149 orang, perpindahan dari jabatan lain 12 orang, kepala sekolah SDN 21 orang, kepala sekolah SMPN delapan orang dan pengangkatan P3K 317 orang.
“Pelaksanaan pelantikan dilaksanakan daring dan luring. Di Dinkes pengangkatan pertama jabatan fungsional (CPNS yang diangkat menjadi PNS), di SDN Otista kepala sekolah dan P3K yang posisinya banyak di isi guru dilaksanakan secara zoom,” katanya. (Dede hanapi)