Dirgantara7.com//Maluku-Namlea,Ketua GMNI Cabang Buru, Taufik Fanolong meminta Gubernur Maluku merealisasikan janji kampanyenya di kabupaten Buru.
Rilisan yang disampaikan ketua GMNI kepada media kami mengatakan bahwa”Kami sadar kabupaten buru merupakan wilayah administrasi kerja Gubernur maluku, sehingga kami tidak bisa menolak kehadiran gubernur maluku dalam hal kunjungan kerja ke wilayah administrasinya, akan tetapi kami berharap kehadiran Gubernur maluku di kabupaten Buru setidaknya mampu memberikan dampak positif terhadap kebutuhan masyarakat kabupaten buru tuturnya
Yaitu dengan merealisasikan minimal 1 dari 2 kebutuhan masyarakat kabupaten buru yaitu Tambang Gunung botak atau jalan lintas batabual”
Taufik menganggap kunjungan gubernur maluku tidak terlalu bernilai substansi, namun dalam beberapa agenda kegiatan beliau hanya terkesan ceremonyal semata seperti diantaranya meresmikan Pelabuhan Merah Putih dan Puskesmas Wamlana.
Menurutnya bahwa gubernur Maluku atau PJ Bupati Buru Meresmikan pelabuhan dan puskesmas itu sama saja, toh akan tetap beroperasi sebagaimana mestinya
namun yang disayangkan adalah dalam beberapa waktu belakang Pj Bupati Buru mengeluarkan keputusan Tentang Pemulihan dan Penyusuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2022
akan tetapi sangat disayangkan jika disisi lain merogok kantong untuk melayani kehadiran tamu pemerintahan yaitu Gubernur maluku di kabupaten buru.
Sementara dalam beberapa agenda kunjungan gubernur maluku dinilai tidak substansi dalam menjawab kebutuhan masyarakat kabupaten buru, “alangkah baiknya gubernur Maluku fokus merealisasikan Janjinya pada saat berkampanye tahun 2018 lalu” tandasnya.
Dirinya meminta agar Gubernur Maluku datang ke bumi bupolo harusnya membawa senyum perubahan dengan mmenepati janji politiknya yaitu melegalkan Tambang Gunung botak dan menyelesaikan pembangunan jalan batabual tambahnya
Sungguh masyarakat kabupaten buru sangat mengharapkan Tambang Gunung botak bisa segera dilegalkan agar bisa menopang kehidupan mereka, sebab sebagian besar masyarakat kabupaten buru telah bergantung hidup mereka pada tambang gunung botak di masa² kritis akibat pandemi covid 19.
Bukan hanya soal tambang gunung botak tetapi juga jalan lintas Batabual, sudah terlalu sering laut pesisir batabual menelan korban jiwa, jika anggaran pembangun jalan batabual terlalu besar dan belum mampu direalisasikan dengan sempurna maka Setidaknya mungkin pemprov mempunyai solusi alternatif sebagai langkah pencegahan berjatuhan korban kecelakaan laut
dan sekaligus sarana penghubung kecamatan batabual dengan ibu kota kabupaten buru seperti transportasi laut berupa kapal fery penyebrangan, sehingga memudahkan akses masyarakat batabual ke ibukota kabupaten walaupun di tengah musim ombak.
Kami yakin Gubernur Maluku mempunyai kemampuan lobi ke pemerintah pusat untuk bisa merealisasikan pekerjaan jalan batabual dan pelegalan tambang gunung botak, seperti yang pernah dilakukan pada pasar Mardika Ambon yang dieksekusi hanya melalui telepon celuler,
sehingga kami berharap Gubernur maluku bisa juga melakukan hal yang sama terhadap janji kampanyenya di kabupaten buru.
Jadi alangkah baiknya Gubernur Maluku tidak lupa dan tetap berusaha untuk menyelesaikan Janji² kampanyenya yang sungguh sangat substansi terhadap perkembangan dan kemajuan masyarakat Kabupaten Buru, tutup Fanolong.
( Syam)
