Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Nasional

Kembali Dinas BPBD di Heboh kan Dengan Dugaan pemungutan Fee  Proyek yang cukup Besar hinga membuat rekan Kontraktor Menjerit.

buserdirgantara7
194
×

Kembali Dinas BPBD di Heboh kan Dengan Dugaan pemungutan Fee  Proyek yang cukup Besar hinga membuat rekan Kontraktor Menjerit.

Sebarkan artikel ini
img 20220705 wa0049

Dirgantara7.Com//Kerinci Jambi-
Setelah tiga tahun belakangan ini tepat nya tahun 2019.Dinas Bencal Kab kerinci pernah heboh di sandung Kasus dugaan temuan dua belas miliar lebih kurang .yang menyeret  salah satu anggota DPRD Kabupaten Kerinci yang berinisial (S) kebetulan masih menjabat sekarang ini dan juga mantan Kabid dari Dinas BPBD yang ber inisial (A)

Kasus Dugaan tersebut yang bernilai miliaran rupiah hinga menyeret orang terlibat dalam dugaan kasus tersebut kejeruji besi. rupa nya dugaa kasus 2019 silam tidak membuat oknum oknum diDinas Bencal teesebut Jera ,kali ini kembali lagi Media sosial dan laporan dari salah satu Kontraktor mbocor kan dugaan pemotongan Fee yang terlalu besar sehingga membuat rekan kontraktor menjerit.

Sungguh di sayang kan beberapa proyek di Dinas BPBF di tahun 2022 susah untuk menjaga kualitas dan mutu ketahan karena kontraktor pelaksana udah di cekik duluan karena diduga  pemungutan Fee yang cukup besar hinga membuat rekan kontraktor menjerit.

Menurut salah kontraktor yang nama nya tidak ingin di sebut kan ia mengatakan saat kami dari Media ini menemui nya di rumah nya,ado iko tau kami bayar kedalam 42 juta rupiah (mungkin maksud nya kedalam ke pihak kantor)tanya kan samo yang lain kalau kalian tidak percaya di tambah lagi pengurusan saya udah habis uang lima juta tambah pula saya sewa CV orang enam juta rupiah sudah hampir enam puluh juta uang keluar nya, sedang kan nilai proyek saya seratus sembilan puluh juta rupiah.

Dari seratus sembilan puluh juta rupiah di kurangi lebih kurang enam puluh juta lebih kurang jadi berapa sisa nya lebih kurang seratus 38 juta rupiah itu yang di jadi buat mengerjakan proyek jangan kan untuk beruntung banyak sepuluh juta pun mungkin tidak dapat.

Kalau saya pribadi lau tidak uang saya sudah lama terpendap di sana, (mungkin di kator maksud nya). saya tidak mau ambil Proyek, gimana mau kerja dengan uang tersisa yang saya bilang tadi ,sedang kan kualitas dan mutu proyek harus di jaga semaksimal mungkin terang nya nara sumber tersebut dengan nada kecewa kepada Media ini27.06.2022.

Selanjut nya kami Media ini ingin tau kebenaran laporan nara sumber tersebut yang terkait dugaan pemungutan Fee tersebut ,maka kami mencoba untuk menghubungi Darifus yang di duga menjabat Kepala Dinas  Badan pengulangan Bencana Daerah (Bencal)dengan menghubungi melaui telpon selulernya tapi hasil tidak di angkat,

tapi kami tak berhenti di situ saja kami dari media coba kirimi lewat sms cuma di balas singkat aja,dengan menjawab saya lagi rapat ,dengan jawaban singkat , jadi kami mendugakuat kebocoran dugaan pemungutan Fee ada benar nya, karena belum ada kejelasan pasti.

Karena ketidak puasan karena belum mendapat titik terang nya kami dari Media kembali minggu senin03.07.2022 menghubungi dengan menelpon tapi lagi lagi tidak di angkat,jadi kami menghubungi lagi kali lewat Whatsap nya,ia menjawab saya lagi menuju ke Jambi kata nya Kepala Badan tersebut (Darifus)begitu lah selalu mengelak dengan berbagai alasan.

Seterus nya kami berharap kepada mintak  pihak yang berwenang,dan pihak APH untuk menindak lanjuti msalah tersebut karena ini merugi kan Negara dan Masyarakat apa lagi CV pelaksanaan proyek tersebut bisa bisa tidak berkualitas karena uang untuk kerja sudah di potong lebih dari maksimun nya.

(HB)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *