Dirgantara7.Com//Pernyataan ini disampaikan Salah Satu Aktifis Perempuan di Lampung Timur Rini Mulyati yang Menyayangkan adanya dugaan pemerasan yang di lakukan oleh kawan-kawan LSM yang beberapa saat lalu viral di media massa. Tapi menurut Rini jika kita menginginkan suasana dunia pendidikan Lampung Timur kondusif dan membangun hubungan sinergitas antar Lembaga , akan tetapi dengan adanya ucapan yang di sematkan melalui karangan Bunga oleh seluruh Kepala Sekolah kecamatan way bungur, menurut Rini bukan lah langkah yg bijak. Karena justru akan memicu kawan-kawan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) akan menjalankan tupoksi dengan sebenar-benarnya, dengan adanya Karangan bunga itu, masyarakat akan beranggapan bahwa semua Ormas / LSM itu selalu meresahkan, Yang jadi pertanyaan saya apakah manajemen pelaksanaan dana BOS yang selama ini di kelola oleh kawan-kawan sudah benar-benar sesuai dengan aturan. Jika demikian seharusnya kawan-kawan kepala sekolah juga tidak perlu khawatir jika ada kawan-kawan LSM yang bertanya tentang penggunaan dana BOS yang mereka kelola. Cukup jelaskan pelaksanaan nya karena tidak semua kepala sekolah juga mampu untuk membuat papan informasi penggunaan dana BOS, ini artinya tidak semua sekolah juga mampu transparan dengan alasan bahwa penggunaan dana BOS yg di kelola tidak wajib di jelaskan pada kawan-kawan LSM,” Ujar Rini.
Lebih lanjut Rini menyarankan, yang sudah terjadi semoga menjadi pelajaran bagi seluruh kawan-kawan LSM sekaligus sebagai peringatan bahwa mari kembali kepada Profesionalisme dalam menjalankan tupoksi kita sebagai kontrol sosial, dan bagi kawan-kawan kepala sekolah semoga kedepannya mampu bekerja lebih ikhlas dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan manajemen penggunaan dana BOS di sekolah masing-masing sehingga kejadian penangkapan oknum anggota LSM tidak terulang lagi,” Tegas Nya.
(HEPI)