Dirgantara7.Com//PEKANBARU – Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggelar Festival Mural 2021 pada Sabtu (30/10/2021), dihalaman Mapolda Riau, waktu yang bertepatan dengan HUT Humas Polri ke-70.
Menariknya, festival ini didominasi para seniman muda, 28 tim mural berpartisipasi, bahkan mereka rela datang dari seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Riau. Bermodalkan kuas serta cat warna, peserta pun menumpahkan ekspresinya dalam berbagai rupa gambar.
Festival Mural 2021 diselenggarakan di Mapolda Riau. Peserta tampak sudah hadir sejak pagi dengan membawa berbagai perlengkapan. Mereka ada yang berasal dari Kota Pekanbaru hingga kabupaten lainnya yang ada di Riau. Bahkan dari Kepulauan Meranti pun turut meramaikan festival tersebut. Acara ini, juga dihadiri langsung oleh Kapolda Irjen Agung Setya Imam Effendi dan wakilnya, Brigjen Tabana Bangun, pejabat utama Polda Riau, Dosen dan para guru senirupa tingkat SMA/SMK serta dari komunitas seni rupa.
Acara Riau ini mendapat antusias cukup tinggi. Bahkan ada salah seorang peserta masih berusia 14 tahun. Menariknya lagi, meski acara digawangi oleh Polda Riau, akan tetapi peserta diberikan kebebasan mengekspresikan hal apapun lewat karya Mural, termasuk bila itu kritikan terhadap Polri. Kegiatan ini pun menjadi kesempatan para peserta untuk mempertontonkan bakatnya
Dalam festival ini para peserta sudah disiapkan tempat dan wadah oleh Polda Riau untuk melukis Muralnya. Hasil karya tersebut nanti akan dinilai oleh dewan juri untuk mengetahui siapa pemenangnya. Tidak cuma itu saja, Polda Riau juga mengirim satu tim Mural untuk mengikuti perlombaan serupa di Mabes Polri. Sebab, festival ini juga diselenggarakan di sana serta serentak diseluruh Polda se-Indonesia.
Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi didampingi wakilnya dan Kabid Humas mengungkapkan, festival Mural 2021 ini merupakan salah satu misi Polri untuk menjadi lebih demokratis, yang juga harus mampu mendengar suara dan aspirasi masyarakat, termasuk pula kritikan. Diyakinkannya, bahwa kepolisian tidak anti kritik, apalagi jika itu dituangkan dalam bentuk karya seni.
“Kita (Polri) mendengar suara, kritikan masyarakat. Tentunya (Kritikan) dengan budaya yang tinggi. Apalagi Riau ini dikenal sebagai sentral budaya melayu di Asia Tenggara. Ini harus kita jaga. Kita juga ingin wujudkan komunikasi publik baik, salah satunya dengan karya seni yang dicurahkan dari berbagai ekspresi yang menggambarkan peradaban kita semua,” kata jenderal bintang dua tersebut.
Irjen Agung pun angkat jempol, di mana festival yang diselenggarakan oleh jajarannya ternyata turut dimeriahkan oleh anak muda berbakat.
“Saya berterima kasih, ini artinya bahwa masyarakat Riau bisa mengekspresikannya, bahkan anak-anak dan remaja juga bisa. Artinya, Riau memiliki banyak seniman,” puji Irjen Agung Setya Imam Effendi.
“Tentu, kita tidak membatasi pesan apa yang ingin diungkapkan dalam karya Mural ini. Saya sempat melihat tadi dan itu luarbiasa. Punya pesan yang tinggi dan dalam. Tidak mudah melukis sesuatu lukisan dengan makna yang dalam. Ini ekspresi kehidupan yang tinggi,” sambung Kapolda Riau.
Kata Irjen Agung, nantinya Mural tersebut nantinya akan dihadiahkan oleh Polda Riau kepada jajaran Forkopimda hingga tokoh masyarakat di Riau. Tujuannya, agar pesan dalam mural tersampaikan, baik itu kritikan dan sebagainya.
Sebelum digelarnya festival mural 2021 di Polda Riau, Irjen Agung dan jajarannya lebih dahulu mengikuti video conference oleh Mabes Polri yang dipimpin langsung oleh Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dalam penyampaiannya secara Daring, Jenderal Listyo menegaskan bahwa kepolisian tidak anti kritik, termasuk melalui Mural. Penegasan itu juga ia utarakan kepada seluruh Polda yang hadir dalam video conference.
(Yusdar)