Dirtgantara7.Com//Mojokerto – Keluarga mana yang tidak bahagia ketika dikaruniai anak kembar, semua pasangan pasti mengimpikan akan hal itu.
Tidak terkecuali dengan pasangan Sunartik (30) dan Eko Setyawan,Sunartik warga Desa Talok RT 001 RW 009,Kecamatan Dlanggu ini telah mengandung bayi kembar. Hal ini diketahuinya ketika Sunartik mengalami pendarahan di usia kehamilan 7 bulan.
Eko Setyawan (suami),kawatir terjadi sesuatu pada kesehatan ibu dan bayinya,maka Eko segera membawa istrinya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dengan cara perekaman Ultrasonografi (USG) di RS Kartini-Mojosari pada Selasa (19/10/2021).
Menurut petugas medis yang menangani,usia Kehamilan Sunartik masih belum genap 9 bulan, hal ini disampaikan karena hasil USG memperlihatkan rekaman janin dikandungan Sunartik masih berusia 7 bulan. Petugas medis menyarankan agar Sunartik melakukan Operasi Caesar sebagai proses persalinan di RS Sakinah, dikarenakan alat medis yang ada di RS Kartini masih belum lengkap.
Mendengar hal itu, suami Sunartik kaget dan bingung dengan biaya operasi yang begitu besar belum lagi biaya lain-lain yang harus dikeluarkan Eko,sedangkan keseharian Eko hanya sebagai kuli bangunan yang berpenghasilan pas-pasan, kemudian untuk pemeriksaan kesehatan,keluarganya hanya mengandalkan program dari pemerintah melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Tanpa berpikir panjang Eko melakukan saran yang disampaikan pihak medis RS Kartini untuk merujuk istrinya ke RS Sakinah Sooko Kabupaten Mojokerto.
Setibanya di RS Sakinah, Sunartik langsung mendapatkan penanganan medis di ruang ICU dan melakukan persalinan dengan cara operasi caesar, pada Selasa (20/10/2021) bayi kembar Sunartik terlahir berkelamin perempuan dengan berat badan masing-masing 1,3Kg dan 1,1Kg dan harus dilakukan perawatan intensif karena terlahir prematur.
Bahagia dan haru sekaligus sedih menyelimuti hati Eko mendengar kabar jika istri dan kedua buah hatinya yang baru lahir dalam keadaan sehat, namun dalam benaknya, dia harus segera bergegas mendapatkan uang untuk membayar seluruh biaya persalinan dan perawatan yang nilainya mencapai puluhan juta rupiah.
Dengan adanya pemberitaan ini, Eko dan keluarganya berharap pada pemerintah daerah Kabupaten Mojokerto serta Dinas terkait,agar kiranya bisa sedikit membantu meringankan beban yang di alaminya karena kondisi ekonomi yang sulit.
Red/Thoyib-tim