Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Olahraga

Bendera Merah Putih Dilarang Berkibar di Piala Thomas, IMM DKI: Menyakiti Hati Masyarakat Indonesia

buserdirgantara7
157
×

Bendera Merah Putih Dilarang Berkibar di Piala Thomas, IMM DKI: Menyakiti Hati Masyarakat Indonesia

Sebarkan artikel ini
Img 20211019 Wa0282

Dirgantara7.Com//Jakarta – Tim bulu tangkis putra Indonesia sukses mengangkat trofi juara Piala Thomas 2020 setelah mengalahkan China 3-0 pada laga final yang dilangsungkan di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (19/10/2021).

Perayaan kemenangan tim Indonesia kali ini kurang sempurna karena bendera Merah Putih tidak ikut berkibar ketikalagu kebangsaan “Indonesia Raya” berkumandang di Ceres Arena.

Hal tersebut sontak mendapat respon dari berbagai pihak, salah satunya datang dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) DKI Jakarta, Moh. Hafidz Kudsi, yang secara tegas meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainuddin Amali mundur karena dinilai lalai dan kurang perhatian terhadap perwakilan Indonesia yang ikut kompetisi.

“Selebrasi atlit dan masyarakat atas kemenangan di piala Thomas 2020 ini terganggu karena bendera merah putih kebanggaan bangsa tidak ikut dikibarkan. Hal ini tentu menyakitkan bagi atlit yang berjuang mati-matian dan masyarakat yang mendukung,” katanya, Senin (18/10/2021).

“Ini jelas keteledoran dan kelalaian Menpora yang tidak bisa mengurus apa yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya. Terlepas dari alasan sanksi, absennya bendera merah putih atas kemenangan Indonesia di piala Thomas 2020 sangat menyakiti hati masyarakat Indonesia. Sebaiknya Menpora mundur saja,” tambahnya.

Selanjutnya terkait alasan sanksi dari Badan Antidoping Dunia (WADA), Hafidz menilai hal tersebut seharusnya bisa diselesaikan oleh Kemenpora sehingga perayaan juara piala Thomas yang dimenangkan Indonesia ini betul-betul tanpa kekurangan.

“Jangan sampai hal semacam ini ada pembiaran, kasihan atlit-atlit kita yang berjuang keras mengharumkan nama bangsa. Kalau sudah ramai begini, semua sibuk mencari alasan. Itu jelas gaya lama untuk menutupi kekurangan. Maka demi mengobati luka hati masyarakat, sebaiknya mundur agar lebih terhormat,” tandas Hafidz.

Red/Harda

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *