Dirgantara7.Co/Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumatera Selatan (Sumsel), IMMawan Muhammad Iqbal, menyoroti kinerja pengurus Komite Olahraga Nasional (KONI) Sumsel dalam menyiapkan segala kebutuhan para Atlet yang akan ikut Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua bulan Oktober ini.
Ia menilai peristiwa penggalangan dana yang dilakukan oleh para Atlet dan pelatih di lampu merah pada Jumat (13/8/2021) kemaren menunjukkan KONI Sumsel tidak mampu memenuhi kebutuhan para Atlet.
“Pengurus KONI Sumsel tidak bisa lepas tangan apalagi sampai menyalahkan para Atlet karena turun ke jalan untuk minta sumbangan. Peristiwa itu tidak akan pernah terjadi apabila KONI Sumsel bisa bekerja maksimal untuk menyiapkan keperluan para Atlet yang akan berlaga di PON Papua,” kata Iqbal dalam keterangannya, Rabu (18/8/2021).
“Para Atlet tugasnya ya berlatih segiat mungkin agar nanti diharapkan bisa membawa banyak medali, namun kalau Atletnya saja dibuat resah karena masalah peralatan tidak lengkap tentu itu sangat mempengaruhi ke prestasi para Atlet,” kesalnya.
Lebih lanjut, walaupun para pelatih dan atlit sudah klarifikasi terhadap persoalan ini tetapi ini menjadi catatan buruk bagi dunia olahraga di Sumatera Selatan, Kami tetap mendesak agar dana hibah untuk KONI Sumsel harus diaudit karena tidak menutup kemungkinan ada penyelewengan apalagi dalam kondisi saat ini di mana semua anggaran harus efesien dan tepat sasaran.
“Dengan Kejadian ini menunjukan ada indikasi masalah di dalam kepengurusan KONI Sumsel saat ini terutama masalah peralatan tidak terpenuhi maka menjadi alasan urgen untuk semua dana hibah yang dikucurkan ke KONI Sumsel harus diaudit,” ucapnya.
Iqbal menyebut tidak sedikit yang menyelewengkan dana hibah untuk KONI dan itu bukan hanya diduga terjadi di Sumsel namun sering terjadi di berbagai daerah. Atas dasar itu, menurut Iqbal, dana hibah KONI Sumsel harus diaudit.
“Pengelolaan dana hibah di KONI memang banyak yang bermasalah di berbagai daerah, tak sedikit yang berakhir tersangka karena telah menyelewengkan dana hibah tersebut, maka saya pikir penting untuk dilakukan audit dana hibah KONI Sumsel agar jelas uang itu diperuntukkan sebagaimana mestinya atau malah diselewengkan,” tambahnya.
Selain itu, Iqbal menyebut bahwa Gubernur Sumsel Herman Deru kurang memberikan perhatian terhadap olahraga di Sumsel ini menujukkan kemunduran dunia olahraga Sumatera Selatan terlebih lagi gubernur sumsel tidak peka terhadap persoalan mereka.
“Gubernurnya juga kurang perhatian dan ini menjadi tamparan keras bagi gubernur sumsel, padahal Sumsel pernah menjadi tuan rumah Asian Games 2018 kemaren, semestinya Gubernur bisa meningkatkan kualitas para Atlet sehingga bisa melahirkan banyak para juara dari Sumsel dengan mendukung dan memberikan perhatian yang tinggi namun faktanya nihil, buktinya mereka sampai minta bantuan masyarakat dengan ngecrek di jalanan,” tutup Iqbal.
Reporter/Hadra