Dirgantara7.Com//Surabaya – Teruntuk kk ku plus senior ku dari cabnng padang dan jogja serta teruntuk adinda ku mantum bengkulu. Prof DR H Fernanfiya Sima Antasari.Ma.Mba. Rabu (17/03/2021).
Dlm perjalanan ku dari jkrt menuju surabaya di temani oleh senor HMI dan senior kohati setapak demi setapak kami lalui injakan gas nya abang rizal telah membawa ku sampai ke makam persingahan yakni makam aulia’ syeh jumadil kubro.
Beliau adalah tokoh yang sering disebutkan dalam berbagai babad dan cerita rakyat sebagai salah seorang pelopor penyebaran Islam di tanah Jawa.
la umumnya dianggap bukan keturunan Jawa, melainkan berasal dari Asia Tengah.
Terdapat beberapa versi babad yang meyakini bahwa ia adalah keturunan ke-10 dari Husain bin Ali, yaitu cucu Nabi Muhammad SAW.
Sebagian babad berpendapat bahwa Syekh Jumadil Qubro memiliki dua anak, yaitu Maulana Malik Ibrahim dan Maulana lshaq, yang bersama-sama dengannya datang ke pulau Jawa. Syekh Jumadil Qubro kemudian tetap di Jawa, Maulana Malik Ibrahim ke Champa, dan adiknya Maulana lshaq mengislamkan Samudera Pasai.
Dengan demikian, beberapa Walisongo yaitu Sunan Ampel (Raden Rahmat) dan Sunan Giri (Raden Paku) adalah cucunya, sedangkan Sunan Bonang, Sunan Drajad dan Sunan Kudus adalah buyutnya. Hal tersebut menyebabkan adanya pendapat yang mengatakan bahwa para Walisongo merupakan keturunan etnis Uzbek yang dominan di Asia Tengah, selain kemungkinan lainnya yaitu etnis Persia, Gujarat, ataupun Hadramaut.
Alkhamdulillah kami ber5 berdao bersama dan kami bertawasul ke makam beliau
agar perjalanan menuju kamu pembukaan kongres HMI di surabaya di berikan keslamatan sampai perjalanan pulang nant Aamiiin.
Sahabat ku indah nya dlm wisata religi sekalian menuju kongres HMI kami sangat bersyukur bisa jalan bersama senior” yang hebat ada yunda wirda seorang dosen dan penulis sejati dari cabng padang dan tokoh minang yang tdk bisa di lupakan tentang tulisan nya,dan ada juga kanda ahwan beliau adalah akitifis yang pernah menduduki ketum HMI cabng di jogja priode 1995/1996, ada juga yunda rita artati beliau seorang guru yang taat kpd pimpinan blm pernah absen walau 1 hari terlebih saat ada tlp dari pimpinan nya beliau dlm kegiatan apa pun, sll melaksanakn printah,tdk lupa ada juga adinda yunior.
Kebetulan saat ini dia menjabat sebagai kebid ptkp HMI badko sumbagsel nama nya dede irawan walau pun tergolong yunior dia pernah menduduki komisariat fkip di unib bengkulu sampai tenar, tdk lupa kami trs berjalan menuju demak tdk elok bila mana kita tdk singgah ke sesepuh kesultanan demak ya itu makam sultan fattah di masjid agung demak, kegaungan nama sultan fattah tdk di asing lg walau sampai luar negri,kami berjalan menuju kongres sembari menelusuri tempat penzirahan dan mencari karomah di tanah jawa dari cirbon sampai ke surabaya agar kongres di berikan kelancaran serta HMI di berikan kepemimpinan yang itlek dan profesional mandiri dan independ.
Serta siap berdemokrasi secara egaliter mampu menjadi problem sorver bagi keumatan dan kebangsaan, kami datang ke masjid agung demak tdk lain dan tdk bukan hnya melihat karomah serta kehebatan pola kepimpinan islam di saat itu yang di pimpin oleh raden fattah demak setelah wafat raden fattah di lanjut oleh sultan sabrang lor dan seterus nya.
melanjut kan perjalanan religi menuju kongres HMI surabaya trs kami ziarah ke makam sunan muria di sana makam nya di puncak gunung yang dingin seger udara nya serasa di alam surga polusi blm bgt mengotori udara di puncak gunung muria itu, beliau adalah diantara salah satu wali songo yang unik cara beliau. mensosialisikan agama islam di tanah jawa
Sehingga orang di daerah utara pulau jawa kesemsem memgikuti aliran yang di bawa sunan muria nama asli dari sunan muria adalah raden said, Sunan Muria lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Sewaktu dilahirkan, ia diberi nama Raden Said atau Raden Umar Syahid. Nama kecil dari Sunan Muria adalah Raden Prawoto.
Ia merupakan anak dari Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh, yang merupakan putri dari Maulana Ishaq. Sunan Muria masih bersaudara dengan Sunan Giri, karena Maulana Ishaq merupakan anak dari Sunan Kalijaga.
Sunan Muria memiliki istri bernama Dewi Sujinah, anak dari Sunan Ngudung. Dari hasil pernikahannya, Sunan Muria dan istrinya memiliki anak bernama Pangeran Santri, yang nantinya dijuluki sebagai Sunan Ngadilangu.
Jika nama Sunan Muria lebih dikenal karena sesuai dengan daerah tempatnya berdakwah. Lokasinya di Gunung Muria, kira-kira jaraknya 18 kilometer dari Kota Kudus.
Dakwah Sunan Muria dalam menyebarkan agama Islam, Sunan Muria menggunakan metode kursus untuk menyampaikan dakwah. Kursus ini diselenggarakan bagi pedagang, pelaut, rakyat jelata dan nelayan.
Setiba di surabaya kami bersama senior akan langsung setelah pembukaan kami langsung akan melanjut kan perjalanan religi kami ke bangkalan ke makam syehuna kholil, akuSyekh Kholil al-Bangkalan berasal dari keluarga ulama, ayahnya, KH Abdul Latif, memiliki ikatan darah dengan Sunan Gunung Jati. Ayah Abdul Latif adalah Kyai Hamim, anak dari Kyai Abdul Karim. Yang disebut terakhir ini merupakan anak dari Kyai Muharram bin Kyai Asror Karomah bin Kyai Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman merupakan cucu dari Sunan Gunung Jati.
Dari arcadia hotel yang ada di jln rajawali kami melanjutkan ziarah ke makam syaekhuna kholil di bangkalan madura, walau kami bukan asli orang madura namun tdk asing tentang kisah nya beliau sebab beliau adalah ulama’ mashur,ini lah sedikit crita kami tentang beliau, sejak kecil Muhammad Kholil dididik sangat ketat oleh sang ayah, kebetulan juga Mbah Kholil di masa kecil sangat haus akan ilmu.
Terutama yang berkaitan dengan ilmu Fiqh dan nahwu. Bahkan lebih istimewanya lagi ia sudah hafal dengan baik Nazham Alfiyah Malik sejak usia muda.
KH. Abdul Latif kemudian mengirim Mbah Kholil kecil untuk menimba ilmu yang lebih luas ke sejumlah pesantren. Awal pendidikan Mbah Kholil muda belajar kepada Kyai Muhammad Nur di Pondok Pesantren Langitan, Tuban ,
Setelah menimba ilmu dari Langitan Mbah Kholil pindah ke Pondok Pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan.
Kemudian Mbah Kholil melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Keboncandi, selama menimba ilmu di pondok pesantren ini, Mbah Kholil belajar dengan Kyai Nur Hasan yang menetap di Sidogiri, berjarak 7 kilometer yang harus ditempuh dari Keboncandi. Saat melakukan perjalanan dari Keboncandi ke Sidogiri,
Mbah Kholil selalu membaca Surat Yasin.
Mbah Kholil di masa muda memiliki keinginan untuk menimba ilmu ke Mekkah. Pada saat usianya mencapai 24 tahun, Mbah Kholil memutuskan untuk pergi ke Mekkah setelah menikah. Untuk ongkos melakukan perjalanan bisa ia tutupi dari hasil kerja kerasnya menabung saat masih menyantri di Banyuwangi. Selama melakukan pelayaran menuju Mekkah, konon, Mbah Kholil berpuasa.
Hal ini disebabkan bukan karena untuk menghemat uang, namun tujuan ini agar dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Maka nya beliau hebat sebab beliau tdk pernah meninggal kan riyadhoh jika memang kita ingin hebat sprti kehebatan beliau maka jangan prnah engkau meninggal kan ridhoh insyaallah akan tercapai apa yang engkau ingin kan,
Karamah merupakan perkara yang sangat luar biasa yang tampak pada seorang wali yang tidak disertai dengan pengakuan seorang Nabi. Dari sosok Mbah Kholil yang merupakan seorang Ulama Besar tentunya memiliki karamah.
Berikut karamah Mbah Kholil dari berbagai sumber yang telah kami rangkum di antaranya.
1. Tertawa Keras saat Sholat
Pada suatu hari, saat melakukan sholat berjamaah yang dipimpin oleh seorang Kyai Pondok Pesantren tempat Mbah Kholil muda menimba ilmu, ia tertawa cukup keras. Setelah selesai sholat kyai tersebut menegur Mbah Kholil atas tindakan yang ia lakukan memang dilarang dalam Islam.
Syekh Kholil pun menjawab hal yang menyebabkan ia bisa tertawa keras. Ketika shalat berjamaah berlangsung ia melihat berkat (makanan yang dibawa pulang sehabis kenduri) di atas kepala sang kyai. Mendengar jawaban tersebut sang kiai pun sadar dan malu atas shalat yang dipimpinnya.
2. Dapat Membelah Diri
Mbah Kholil memiliki kemampuan yaitu membelah diri. Ia bisa berada di beberapa tempat dalam waktu bersamaan. Pernah terjadi peristiwa aneh di saat ia sedang mengajar di pesantren. Saat berceramah, Mbah Kholil melakukan sesuatu yang tidak terlihat oleh mata. Tiba-tiba baju dan sarung beliau Nampak basah kuyup.
Setengah bulan kemudian teka teki tersebut terjawab. Ada seorang nelayan sowan mendatangi Mbah Kholil. Dia mengucapkan terima kasih kepada Mbah Kholil karena sudah menolongnya di saat perahunya mengalami pecah di tengah laut.
3. Ditangkap lalu Dibebaskan oleh Belanda
Syekh Kholil pernah ditangkap oleh Belanda karena dituduh melindungi beberapa orang yang terlibat perlawanan terhadap kolonial di pondok pesantrennya. Pada saat ditangkapnya Syekh Kholil, terjadi hal aneh yang tidak bisa mereka mengerti. Seperti tidak bisa dikuncinya pintu penjara, sehingga membuat mereka harus berjaga penuh agar tahanan tidak melarikan diri.
Banyak orang yang berdatangan untuk menjenguk Syekh Kholil dan memberi makanan, bahkan sampai banyak orang yang meminta ingin ikut ditahan bersamanya. Kejadian tersebut membuat pihak belanda untuk merelakan Syekh Kholil dibebaskan.
4. Menyembuhkan Orang Sakit
Syekh Kholil memiliki karamah yang sangat luar biasa. Dalam kisahnya diceritakan ada seorang keturunan China yang sedang mengalami sakit lumpuh, padahal sudah dibawa ke Jakarta, namun masih belum juga sembuh. Lalu ia mendapatkan informasi bahwa di Madura ada orang sakti yang bisa menyembuhkan penyakit. Setelah mengetahui itu semua mereka pergi menuju Madura yakni ke Mbah Kholil untuk berobat.
Saat melakukan perjalanan kira-kira jarak 20 meter dari rumah Mbah Kholil, tiba-tiba muncul Mbah Kholil dengan membawa pedang sambil berkata,
Melihat hal tersebut, kedua orang tersebut lari sangat kencang bahkan ia tidak sadar bahwa ia sedang sakit. Tanpa mereka sadari mereka sudah sembuh. Mereka sangat bersyukur atas karamah yang ia dapatkan dari Mbah Kholil. Setelah Mbah Kholil wafat bahkan mereka sering datang ke makam Mbah Kholil untuk berziarah.
Selanjutkan nya kami menerus kan perjalan menuju makam keramat air mata ibu di arus baya di antar oleh yunda wiana ketua kohati komisariat hukum universitas trunojoyo madura priode 2020/2021 sbnar nya yunda wiana bukan asli madura beliau perantau dari bojonegoro di madura sedang mencari ilmu dan pengalaman di kota karapan sapi.
Ada banyak cerita yang menggambarkan cinta seorang wanita atau seorang ibu di Indonesia, salah satunya adalah Makam kramat Air Mata Ratu Ibu di Madura. Percayalah, Anda akan lebih menghargai perasaan kaum perempuan setelah berkunjung ke tempat ini.Makam Air Mata Ibu berada di Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan. Hanya berjarak 11 km dari Kota Bangkalan, yang menjadi gerbang masuk Pulau Madura. Anda harus menempuh puluhan anak tangga untuk sampai ke makam ini. Sebab, Kompleks Makam ini terletak di puncak bukit kecil pada ketinggian 30 mdpl.Ratu Ibu adalah seorang wanita yang bernama Sarifah Ambani. Wanita keturunan dari Sunan Giri ini adalah seorang istri yang sangat taat, patuh dan sangat mencintai suaminya, Raja Cakraningrat.
Raja Cakraningrat adalah seorang raja yang sangat dihormati dan diagungkan oleh masyarakat Madura pada saat itu. Raja Cakraningrat memimpin Madura pada tahun 1624 atas perintah Sultan Agung dari Mataram.Raja Cakraningrat terkenal akan kepandaiannya, kepawaiannya, dan tenaga yang kuat untuk menjadi seorang pemimpin. Maka, Sultan Agung Mataram membutuhkan jasa Raja Cakraningrat untuk membantunya membangun Mataram. Sehingga, Ratu Ibu sering ditinggal oleh suami tercintanya. Perasaan sedih pun melanda Ratu Ibu, walaupun istri seorang raja, tapi hatinya adalah hati wanita biasa. Hampir siang malam beliau sedih karena ditinggal suaminya bertugas ke Mataram.Ratu Ibu memilih untuk bertapa ketika perasaan sedih mengguncang dirinya. Dalam pertapaannya, Ratu Ibu meminta kepada Yang Maha Kuasa agar suaminya tetap sehat dan agar kelak tujuh turunannya bisa menjadi pemimpin dan penguasa Madura.Hingga suatu hari saat Raja Cakraningrat pulang ke Madura, perasaan Ratu Ibu pun berbunga-bunga. Selain senang karena suaminya pulang, Ratu Ibu juga bercerita dirinya bertapa dan berdoa agar tujuh keturunanya menjadi pemimpin Madura. Namun, bukannya rasa senang atau pun pujian yang diucapkan oleh Raja Cakraningrat, tetapi justru kemarahan dan kekecewaan, Raja Cakraningrat kesal karena istrinya hanya berdoa agar tujuh turunannya yang menjadi raja. Sebab, Raja Cakraningrat ingin semua keturunannya menjadi pemimpin Madura.
Mendengar hal tersebut Ratu Ibu pun sedih dan merasa bersalah. Saat suaminya kembali ke Mataram untuk bertugas, Ratu Ibu kembali ke pertapannya di Desa Baduran, saat bertapa Ratu Ibu terus menangis tanpa henti, hingga konon air matanya membanjiri tempat pertapannya.
Hal tersebut terus berlangsung hingga beliau wafat.Di Desa Baduran tidak hanya terdapat makam Ratu Ibu. Di sana juga terdapat makam Raja Madura dari abad ke-16 hingga ke abad ke-19. Konon makam raja tersebut adalah tujuh turunan dari sang Ratu Ibu, Selain nilai sejarah yang tinggi, keunikan seni arsitektur pada makam dan beberapa pahatan batu di sekitar makam menjadikan suasana makam ini begitu sakral dan mistis. Tidak sedikit pula traveler datang ke tempat ini untuk berwisata ziarah.
Dengan berkunjung ke Makam Ratu Ibu, bagi para wanita akan mendapatkan pelajaran tentang pengorbanan dan rasa iklhas sebagai seorang istri. Serta bagi para pria, Anda akan lebih belajar dan lebih menghargai tentang perasaan dan hati seorang wanita.
Akhir perjalanan kami tdk bisa melajut kan ke sampang untk ziarah ke makam syeh syamsudin batu ampar namun ada senior kami yang kurang enak badan di karnakan kecapean mungkin yang bisa kami sampai crita kami dlm perjalan religi menuju kongres.
Redaksi